Makassarinvestigasi.com Makassar – Proyek PRESERVASI JALAN RUAS BURUNG BURUNG – BENTENG GAJAH – CARANGKI – BANTIMURUNG dengan total anggaran Rp. 13.245.551.000 dan telah dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2019 selama 165 hari kerja. ( waktu itu masih bernama Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi ) diduga keras sarat dengan korupsi yang tentu saja dapat mengakibatkan kerugian negara. Hal tersebut tercermin pada hasil pekerjaan yang terkesan asal jadi padahal anggaran yang dikucurkan terbilang lumayan besar.
Pada penampakan dilapangan, sejumlah titik nampak kerusakan – kerusakan, dan tidak mencerminkan sebuah proyek bernilai belasan milyar rupiah. Sepertinya proyek ini sengaja dibuat untuk meraup untung yang besar, dengan jalan menguras habis uang negara demi menebalkan kantong sejumlah pejabat tertentu, mengingat proyek ini berjalan di masa gubernur non aktif Nurdin Abdullah yang tersandung kasus suap dan menjadi pesakitan di Komisi Pemberantasan Korupsi, masih bertahta, bersama Eddy Rahmat masih menjadi anak emas si Nurdin Abdullah, sehingga dapat seenaknya mengatur proyek demi mengeruk kekayaan pribadi.
Dugaan tentang adanya aroma korupsi yang tajam dalam proyek tersebut semakin diperkuat dengan munculnya proyek siluman di lokasi yang sama hanya berselang tidak sampai dua tahun, yaitu Proyek sejenis di lokasi yang sama dengan bernomor kontrak : 602.1/094/DISPU&TR-BM/II/2021 ; 15 Pebruari 2021 , dan proyek ini ditandatangani kontraknya hanya berselang beberapa hari sebelum akhirnya petualangan Nurdin Abdullah dkk dalam menguras uang negara akhirnya dihentikan oleh KPK.
Olehnya itu, sangat beralasan jika kiranya sejumlah pihak mendesak agar para penegak hukum segera mengusut tuntas proyek ini, dan menjadi tambahan kasus baru untuk semakin menguak tabir korupsi di rezim nurdin abdullah berkuasa. Patut diperhatikan pula bahwa Kepala Dinas PU dan Tata Ruang yakni Rudy Jamaluddin sangat layak dimintai keterangannya, karena semua hal ini berlangsung di depan matanya, yakni proyek – proyek ini berjalan di masa Rudy Jamaluddin bertahta sebagai kepala dinas PU dan Tata Ruang Propinsi Sulawesi Selatan.